Photobucket
BLOG INI AKU BUAT SEKEDAR MENGISI HARI-HARIKU AGAR WAKTU TIDAK AKAN BERLALU BEGITU SAJA. HARAPAN SEMOGA DAPAT MEMBERIKAN MANFAAT BAGI PENGUNJUNG. BLOG TENTANG PENDIDIKAN SILAHKAN KUNJUNGI WWW.SISWAKUCERDAS.BLOGSPOT.COM

Senin, 10 Januari 2011

Pengelolaan Pemerintahan yang Baik


Good Governance adalah jawaban kreatif yang sesuai dengan kebutuhan setempat, dengan menggunakan sumber daya lokal, pembentukan organisasi dan institusi yang mengkoordinasikan berbagai upaya mengintegrasikan organisasi masyarakat, perusahaan swasta dan pemerintah sebagai aktornya.
Good Governance tidak akan terjadi jika hal ini terjadi :


-  Administrasi publik rusak atau tidak efisien
- Kelompok “Neighbourhood” bertindak dalam isolasi tanpa bantuan dari LSM atau lembaga publik
-  Sektor swasta bertindak sebagai memaksimalkan keuntungan, mengabaikan beban yang dibebankan pada rumah tangga swasta yang harus hidup dengan polusi atau kemelaratan yang diciptakan oleh kegiatan produksi tak terkontrol.
Dalam penentuan Kriteria Kota yang Baik (Friedmann, 1999), terdapat tiga aspek yaitu :
1. Adanya Pemerintahan yang baik. Mengacu pada proses politik untuk mengalokasikan sumber daya dan “kemudi” kehidupan kolektif masyarakat politik. Ini melibatkan sektor negara, perusahaan, dan masyarakat sipil yang tergabung dalam berbagai bentuk tindakan lokal kolaboratif.
2. Memiliki Manajemen yang baik. Menyangkut administrasi dan penggunaan sumber daya umum dalam mewujudkan kondisi-kondisi minimal kehidupan perkotaan yang maju.
3. “Outcome” / hasil yang Baik.  Yaitu mengenai kepedulian warga kota terhadap kepentingan umum kota, termasuk penguatan tata pemerintahan yang baik.
Selanjutnya terdapat juga Kriteria Pengelolaan Kota Baik menurut Peter Hall and Ulrich Pfeiffer(2000), “Rising to the Urban Challenge in Urban Future 21” yaitu terdapat kriteria-kriteria :
1. Aksesibilitas, Transparansi, Tanggap.
Artinya birokrasi kota harus sama diakses warga negara dari semua lapisan masyarakat, transparan operasinya dan responsif terhadap keluhan warga
2. Efektivitas
Program yang diluncurkan untuk mencapai hasil yang spesifik. Layanan kota harus dipantau secara seksama sesuai dengan standar kinerja.
3. Efisiensi
Dalam usaha agar efektivitas maksimum, program yang disponsori pemerintah harus menggunakan sumber daya seefisien mungkin.
4. Kejujuran
Dalam melaksanakan program-program publik, semua pihak harus diperlakukan dengan adil, tanpa pilih kasih. Pada dasarnya, kriteria ini berbicara pada kejujuran dan tidak adanya korupsi pada pejabat publik. Hal inilah yang banyak terjadi di kota-kota di Indonesia.
Kemudian dapat menjadi acuan untuk “Kriteria Kota yang Baik” adalah harus memiliki hal dibawah ini :
- Sebuah kota yang produktif adalah sebuah kota yang memberikan hak kepada warga kota tersebut untuk bekerja secara memadai dan dibayar sesuai standar bagi mereka yang mencarinya
- Sebuah kota yang berkelanjutan adalah kota yang menjamin hak untuk mempertahankan hidup dan lingkungan alami dalam peningkatan kualitas kehidupan bagi setiap warga negara, sekarang dan di masa depan
- Sebuah kota yang ditinggali adalah kota yang menjamin semua warga kota memiliki hak mereka untuk perumahan yang layak dan yang terkait pelayanan publik, termasuk kesehatan dan keselamatan pribadi, di lingkungan pilihan mereka
- Sebuah kota yang aman adalah kota yang menjamin hak setiap orang untuk integritas fisik dan keamanan tubuh mereka
-  Sebuah kota yang aktif dan toleran adalah kota yang melindungi dan mempromosikan hak-hak warga negara untuk perbedaan kelompok tertentu dalam bahasa, agama, adat nasional, preferensi seksual, tidak mengambil hak orang lain dan konsisten dengan hak asasi manusia
-  Sebuah kota yang peduli adalah kota yang mengakui hak warga kota terlemah dari pemerintahan untuk penyediaan sosial yang memadai bagi kalangan lemah dan miskin.

Pada akhirnya tidak ada kota akan benar-benar memiliki nilai yang baik di semua kriteria tersebut, tidak ada kota pernah mungkin untuk disebut “Kota yang Baik.” Tapi sangat mungkin setiap kota dapat mencoba untuk lebih baik pada beberapa kriteria sesuai dengan dimensi kinerjanya. Kriteria tersebut dibuat untuk digunakan oleh warga kota masing-masing agar terbenam usaha untuk menyelenggarakan agenda perjuangan untuk membuat kota menjadi lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar